Selasa, 05 April 2016

Sibuk lah tuk rizki akhirat mu

������
MENYIBUKKAN DIRI DENGAN ILMU TIDAK MENDATANGKAN PEKERJAAN
___________--------------__________

��Berkata Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhaly waffaqahullah ketika sedang menceritakan tentang perjalanan hidup Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dan tentang menuntut ilmu serta keadaan kita dan anak-anak kita:

����Dan perkataan yang paling mengherankan yang kami dengar belakangan ini, dan duhai seandainya kami tidaklah hidup hingga harus mendengar perkataan ini:
(Ketika dikatakan): “wahai anakku, wahai saudaraku hendaknya engkau menuntut ilmu syar’i” dia menjawab “tidak mendatangkan pekerjaan...”

✊��Allahu Akbar!!
Seakan-akan ilmu syar’i itu dituntut untuk bisa bekerja!?
Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam itu tujuannya pekerjaan??

����(mereka berkata): tidak, pergilah belajar untuk jadi mekanik, pergilah untuk jadi dokter, pergilah untuk jadi ini itu ..
��Dan bahkan yang lebih mengherankan dari itu bahwa engkau bisa mendapati hal ini di rumahmu, bisa jadi engkau mendengarnya dari sebagian saudara-saudaramu dan orang-orang yang engkau cintai: “nilainya sembilan puluh sembilan tapi masuk fakultas syariah? Demi Allah ini suatu kerugian, seharusnya dia masuk kedokteran”
Kedokteran apa? Kedokteran manusia, kedokteran tubuh!

��Sedangkan kedokteran bagi rohani dan agama mereka merasa tidak butuh dengannya! Laa ilaaha illallah! Sungguh betapa besar perkataan ini seandainya orang yang mengatakannya mau meresapinya, sungguh betapa besar perkataan ini seandainya orang yang mengucapkannya mau memperhatikan apa yang dia ucapkan.

��Syariat ini butuh kepada para penghafal, butuh kepada orang-orang pandai, butuh kepada orang-orang yang jeli, butuh kepada manusia unggulan, orang-orang cerdas, orang-orang yang berpengetahuan tinggi seperti mereka para imam yang dengan merekalah Allah menjaga agama ini.

��Adapun sekarang kita melemahkan semangat para penuntut ilmu syar’i dan memperdengarkan kepadanya perkataan seperti ini.
Wajib atas kita semua untuk menyemangati anak-anak kita agar berkonsentrasi untuk menjaga syariat dan membawa syariat.

��Barangsiapa yang melayani/membantu syariat ini maka dunia akan melayaninya. Barangsiapa yang niatnya (dalam menuntut ilmu) menghilangkan kebodohan dari dirinya sendiri dan memberikan manfaat bagi umatnya dan menjaga agama Islam serta membelanya, maka demi Allah dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina, dan Allah akan memudahkan baginya urusannya dari jalan yang tidak disangka-sangka.

��Maka wajib atas kita untuk meyakini hal tersebut. Dan kita sekarang wahai saudara-saudara dan anak-anakku, kita berada di suatu zaman di mana musuh-musuh Islam menyerang Islam dan muslimin, dan kita membutuhkan orang-orang unggulan yang Allah subhanahu wa ta’ala menjaga syariat ini dengan adanya mereka, kita butuh untuk mengerahkan kemampuan yang besar untuk menjaga syariat yang mulia ini, sehingga Allah akan menjaga mereka dengan syariat ini sebagaimana mereka telah menjaganya.

﴿ وَالَّـذِينَ جَاهَـدُوا فِينَا لَنَهْـدِيَنَّهُمْ سُبُلَـنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمـَعَ الْمُحْسِنِينَ  ﴾ [ سورة العنكبوت الآية (69)] 》. 
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” Al Ankabut: 69

✒ �� Alih bahasa: Al-Ustadz Abu Ahmad purwokerto

⏳Dipublikasikan :
http://ahlussunnahtarakan.blogspot.co.id/2016/02/menyibukkan-diri-dengan-ilmu-tidak.html?m=1

��__" BERBAGI ILMU SYAR'I " __⏳

------------------------------------

��������-------------------------

"إنَّ الِاشتغالَ بالعلم ليس فيه وَظائِف"

��( ليتَنا لم نَعِشْ حتّى نسمعَ مِثلَ هذا الكلام)

للشيخ العلامة محمد بن هادي المدخلي -حفظه الله ورعاه-

[ https://app.box.com/s/yinkhholmfnsxs85z4kf51jy4hxx4qjz ]

✍ التــفريــغ :

قال الشيخ محمد بن هادي المدخلي وفقه الله وهو يتحدث عن سيرة الإمام أحمد بن حنبل رحمه الله وعن طلب العلم وحالنا وحال أبنائنا :

《 وأعجب ما نسمع اليوم ويا ليتنا ما عشنا حتى نسمع هذا :
يا ولدي يا أخي عليك بالعلم الشرعي قال: " ما في وظايف !! "

الله أكبر! ..
كأن العلم للوظايف يطلب!؟
كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم لأجل الوظيفة؟؟!!

لا ، روح ميكانيكي ، روح طبيب روح كذا .
بل وأعجب من ذلك أن تجد هذا في بيتك وربما سمعته من بعض إخوانك وأحبتك :"معدله تسعة وتسعين ويذهب إلى الشريعة؟! "
والله خسارة...
يذهب إلى الطب طب أيش؟
الطب البشري طب الأبدان !

طب الأرواح والأديان زهدوا فيه ! لا إله إلا الله ! ما أعظمها من كلمة لو تدبرها القائل لها !

ما أكبرها من كلمة لو تأملها الناطق بها لما نطق بها

⇦ الشريعة تحتاج إلى حُفّاظ وتحتاج إلى أذكياء وتحتاج إلى متيقظين ، تحتاج إلى نجباء ونبهاء ، وعارفين مثل هؤلاء الأئمة الذين حفظ الله بهم الدين.

واليوم نَفتُ في عضُد الطالب ونُسمعه مثل هذا الكلام
يجب علينا جميعا أن نحث أبنائنا على الاتجاه لحفظ الشريعة وحمل الشريعة

⇦ من يخدم الشريعة تخدمه الدنيا
من كان قصده رفع الجهل عن نفسه ونفع أمته وحفظ دين الإسلام والذب عنه والله تأتيه الدنيا راغمة ويهيئ الله له من حيث لا يحتسب.

↫ فيجب علينا أن نؤمن بذلك ونحن معشر الإخوة والأبناء في زمن يتكالب فيه أعداء الإسلام على الإسلام والمسلمين ونحن بحاجة إلى الأفذاذ ليحفظ الله بهم سبحانه وتعالى هذه الشريعة ، بحاجة إلى هذه الطاقات العظيمة لحفظ الشريعة الكريمة فيحفظهم الله بها كما حفظوها

﴿ وَالَّـذِينَ جَاهَـدُوا فِينَا لَنَهْـدِيَنَّهُمْ سُبُلَـنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمـَعَ الْمُحْسِنِينَ  ﴾ [ سورة العنكبوت الآية (69)] 》. 

ــــــــــــــ

✍  من محاضرة "وقفات من سيرة الإمام أحمد بن حنبل رحمه الله"  ألقاها -حفظه الله تعالى- في مسجد بني سلمة  بالمدينة النبوية يوم الجمعة 18 من شهر شوال 1432هـ، ضمن فعاليات دورة الإمام ابن قيم الجوزية السادسة.

�� حمّـل المحاضرة كاملة من هُنـ☟ـا:

[ http://goo.gl/RAQnWK ]

       ══════ ❁✿❁ ══════
��

Rizki itu tidak sama

��Rezeki Tidak Sama, Apa Hikmahnya?��

����☀ Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam sebuah khutbah beliau yang tersimpan dalam kitab adhDhiya’u al-Lami’ min al-Khuthab al-Jawami’ (1/169—171) tentang hikmah pembagian rezeki yang berbeda-beda.

�� Allah ‘azza wa jalla membagi rezeki tidak sama di antara para hamba-Nya, agar mereka mengetahui bahwa Allah ‘azza wa jalla lah yang mengatur seluruh urusan. Di tangan-Nya lah penguasaan dan pengaturan langit serta bumi. Dia melapangkan rezeki sebagian hamba-Nya dan menyempitkan sebagian yang lain. Tidak ada yang bisa menolak takdir dan ketetapan-Nya.

لَهُۥ مَقَالِيدُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ١٢

“Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi. Dia melapangkan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (asy-Syura: 12)

�� Allah ‘azza wa jalla membedakan pembagian rezeki-Nya agar manusia mengambil pelajaran dengan adanya perbedaan di dunia ini tentang adanya perbedaan derajat di akhirat kelak.

���� Di dunia ini manusia berbeda-beda penghidupannya. Di antara mereka ada yang tinggal di istana megah nan menjulang, menaiki kendaraan yang mewah dan mahal, berbolak-balik dalam kebahagiaan dan kesenangan di tengah-tengah harta, keluarga, dan anak-anaknya. Di antara mereka ada yang tidak memiliki tempat bernaung, tidak ada keluarga, tidak ada harta, tidak ada anak, hidup sebatang kara. Di antara mereka ada yang pertengahan, di antara itu dan ini, dengan derajat yang berbeda.

Demikian pula derajat di akhirat kelak, lebih besar, lebih nyata, dan lebih kekal.

ٱنظُرۡ كَيۡفَ فَضَّلۡنَا بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ وَلَلۡأٓخِرَةُ أَكۡبَرُ دَرَجَٰتٖ وَأَكۡبَرُ تَفۡضِيلٗا ٢١

“Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka di atas sebagian yang lain. Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.” (al-Isra: 21)

⛰ Apabila sepeti itu keadaan akhirat dibandingkan dengan dunia, sepantasnya manusia berlomba-lomba untuk meraih derajat yang tinggi di kehidupan yang lebih kekal abadi, yaitu negeri akhirat. Orang yang cerdas tentu mendambakan yang lebih kekal. Untuk perlombaan inilah orang-orang yang cerdas rela berlomba, tidak untuk dunia!

���� Allah ‘azza wa jalla membagi rezeki dengan berbeda-beda, agar orang yang kaya dapat menghargai kadar nikmat yang dimudahkan kepadanya. Dia pun bersyukur kepada Dzat Yang Memberikan nikmat sehingga tergolong hamba-hamba yang bersyukur.

�� Sebaliknya, orang yang fakir mengetahui ujian yang diterimanya berupa kefakiran, lalu bersabar sehingga mencapai derajat hamba-hamba yang bersabar. Telah diberitakan bahwa orang yang bersabar akan beroleh pahala tanpa batas.

�� Bersamaan dengan kesabarannya, si fakir harus terus memohon kemudahan kepada Rabbnya dan menanti kelapangan dari-Nya tanpa pernah berputus asa dari rahmat-Nya.

����Allah ‘azza wa jalla membagi-bagi rezeki-Nya agar tercapai maslahat agama dan dunia para hamba-Nya. Andai semuanya beroleh kelapangan rezeki dan menjadi orang kaya, niscaya manusia akan melampaui batas di muka bumi dengan berbuat kekafiran, kezaliman, dan kerusakan. Kelapangan dan kemudahan hidup membuat mereka lupa diri.

��Sebaliknya, apabila semua mereka disempitkan rezekinya dan semua menjadi orang miskin, niscaya akan timbul ketimpangan dalam tatanan hidup mereka.

↔ Apabila semua manusia rezekinya sama, niscaya sebagiannya tidak bisa menjadikan sebagian yang lain sebagai ejekan, sehingga tidak ada ujian sebagai tempaan keimanan. Sebagiannya tidak bisa menjadikan yang lain sebagai pekerja. Sebagiannya tidak menjadi pelayan bagi yang lain. Yang satu tidak membuat sesuatu untuk yang lain, karena semuanya berderajat sama.

❓Apabila seperti itu keadaannya, di mana rasa kasih sayang si kaya terhadap si miskin? Andai semua berderajat sama, bagaimana penerapan menyambung silaturahmi dengan menginfakkan harta kepada karib kerabat?

✅❗Jelas sekali, banyak kemaslahatan akan hilang seandainya manusia sama rezekinya. Karena itulah, wajib bagi kita kaum muslimin untuk ridha Allah ‘azza wa jalla sebagai Rabb kita, ridha dengan pembagian rezeki-Nya, ridha dengan hukum-Nya, serta beriman dengan hikmah dan rahasia-Nya.

ٱللَّهُ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ وَيَقۡدِرُ لَهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ٦٢

“Allah-lah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (al-Ankabut: 62)

Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab
Selengkapnya ⬇����
������������
�� Majalah Asy Syariah Online - http://asysyariah.com/rezeki-tidak-sama-apa-hikmahnya/
�� Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
�� ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah
➖➖➖➖➖➖

Audio dauroh + bantahan tuk khowarij

��Audio KAJIAN ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH
"ASY-SYARI'AH" ke-12, Tahun 1437 H / 2016 M��
~~~~~~~~~~~~~~
Dengan Tema:
�� "TUNTUNAN ISLAM DALAM MENJAGA KEUTUHAN HIDUP BERBANGSA DAN BERNEGARA"

��Pembicara:

▫ Asy-Syaikh Ali Hussein Abdullah Asy-Syarafi hafizhahullah
▫ Asy-Syaikh Shalah Futaini Kantusy hafizhahullah
▫ Asy-Syaikh Zakariya bin Syu’aib hafizhahullah
✅ KAJIAN UMUM:
�� Hari Ahad, 25 Jumadil Akhir 1437 H / 03 April 2016 M
��Di Masjid Agung Bantul – Yogyakarta
Jl. Jenderal Sudirman No.1, Bantul, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

��01 Pembukaan || Ust Yusuf || http://bit.ly/1qoFkTK || 06.17
��02 Sesi 1 || Asy-Syaikh Ali Hussein Abdullah Asy-Syarafi (Penerjemah al-Ustadz Ruwaifi) || Tuntunan Islam dalam Menangkal Radikalisme Untuk Menjaga Keutuhan Agama dan Negara || http://bit.ly/1UMQPBG || 1.41.39
��03 Sesi 2 || Asy-Syaikh Ali Hussein Abdullah Asy-Syarafi (Penerjemah al-Ustadz Ruwaifi) || Tuntunan Islam dalam Menangkal Radikalisme Untuk Menjaga Keutuhan Agama dan Negara || http://bit.ly/1Y8cMZq || 1.03.16
��04 Sesi 3 || Asy-Syaikh Zakariya bin Syu’aib [Penerjemah Ustadz Abu Mu'awiyah Askary] || Kembali Kepada Ulama Kibar || http://bit.ly/238v3sV || 1.51.11
��05 Sesi 4 || Asy-Syaikh Shalah Kantusy [Penerjemah Ustadz Qomar Suaidi] || Akibat Kejahilan Dan Meninggalkan Ilmu || http://bit.ly/1orZhHH || 1.41.57
��06 Sesi 5 || Asy-Syaikh Shalah Kantusy [Penerjemah Ustadz Qomar Suaidi] || Akibat Kejahilan Dan Meninggalkan Ilmu || http://bit.ly/25Fd9jW || 26.29
��07 Penutup || Ust Yusuf ||  http://bit.ly/1qhHWTK || 01.38
��08 Tambahan_Ucapan Syukur_Syaikh Shalah Kantusy || http://bit.ly/239kE0j || 01.50
��09 Sholat Maghrib || Asy-Syaikh Shalah Kantusy || http://bit.ly/1Xa4NuJ || 09.22
��10 Sholat 'Isya || Asy-Syaikh Shalah Kantusy || http://bit.ly/1M90yPA || 03.57

�� Dipublish Resmi oleh

���� Channel Daurah Nasional "asy-Syari'ah" Ahlus Sunnah wal Jama'ah

▶ https://tlgrm.me/daurahnasional

••••••••••••••••••••••••••••• ⚔�� BANTAHAN RINGKAS UNTUK MENANGKAL SYUBHAT RADIKALIS KHOWARIJ

( Khowarij vs Ahlussunnah)

KHOWARIJ :
Apakah memberontak penguasa yang dholim menyelisihi prinsip ahlussunnah ?
AHLUSSUNNAH :
Ya!

KHOWARIJ :
Mana dalilnya?
AHLUSSUNNAH : Dalilnya adalah hadits 'Ubadah (Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda) yang artinya : " ...(wajib mentaati penguasa) kecuali jika kamu melihat penguasa telah kafir secara terang-terangan."

KHOWARIJ : KEMAKSIATAN sama   dengan KEKAFIRAN.
AHLUSSUNNAH :
Salah! Kamu menyelisihi
hadits 'Auf bin Malik (artinya) :
"...ketahuilah, barangsiapa yang dipimpin oleh seorang penguasa kemudian ia melihat pemimpinnya melakukan suatu kemaksiatan kepada Alloh maka bencilah kemaksiatannya, namun janganlah mencabut ketaatan kepadanya."

KHOWARIJ :
Umar -rodliyallohu 'anhu berkata : "Qowwimuuniy" (luruskanlah aku)
AHLUSSUNNAH :
Jika hal itu benar, makna "at-taqwiim" maknanya adalah MEMBENAHI bukan MEMBONGKAR (penguasa).

KHOWARIJ :
Sampai kapan kita bersabar (terhadap penguasa yang dholim)?
AHLUSSUNNAH :
Hadits Usaid : "... (bersabar) hingga kamu bertemu aku di telaga (di akhirat)."

KHOWARIJ : Bagaimana dengan hak kita yang telah dirampas penguasa?
AHLUSSUNNAH :
Hadits Ibnu Mas'ud : "...dan mintalah hak-hakmu kepada Alloh"

KHOWARIJ :
Mentaati penguasa hanya untuk penguasa yang kami ridhoi bukan kepada orang yang mengambil kekuasaan secara paksa/dholim.
AHLUSSUNNAH :
Hadits Al-'Irbadl (artinya) :
"...(taatilah) meskipun yang memerintahmu adalah seorang budak (hitam) dari habasyah (afrika)."
(Dalam syari'at Islam seorang budak tidak boleh jadi penguasa, pent.)

KHOWARIJ :
Bersabar hanya berlaku terhadap penguasa yang menerapkan syariat  tetapi (yang kesalahannya) masih bisa ditolerir. Adapun penguasa yang tidak mengambil syariat sebagai petunjuk dan menghukumi dengan hawa nafsunya, maka nash-nash dalil (yang memerintahkan taat) tidak bisa diterapkan terhadap orang yang seperti ini.
AHLUSSUNNAH :
Kamu dusta! (Ketaatan tetap diberikan kepadanya) berdasarkan hadits Hudzaifah : "...mereka tidak membimbing dengan bimbingan(sunnah)ku....namun tetaplah mendengar dan mentaatinya)."

KHOWARIJ :
Seperti apa pendirian salaf?
☄AHLUSSUNNAH : Mereka telah sepakat tentang haramnya memberontak. Ijma' (kesepakatan) mereka telah dinukil oleh Imam An-Nawawiy, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah dan Asy-Syaukaniy.

KHOWARIJ : Bagaimana mungkin mereka dikatakan BERSEPAKAT sementara  Ibnu Az-Zubair melakukan pemberontakan?
☄AHLUSSUNNAH : Kamu dusta. Ibnu Az-Zubair tidaklah memberontak penguasa, karena saat itu kaum muslimin tidak memiliki imam yang bersifat umum. Demikian pula kepemimpinan saat itu sedang vakum setelah meninggalnya Yazid. Setelah itu Ibnu Az-Zubair dibaiat oleh penduduk Makkah, penduduk Hijaz-pun tunduk kepadanya.

KHOWARIJ :
Lalu bagaimana dengan pemberontakannya terhadap Al-Husain?
☄AHLUSSUNNAH :
Dia tidak memberontak untuk mengambil alih kekuasaan, namun penduduk Bashroh yang memintanya dan mengatakan : " Terimalah permintaan kami, kami tidak mempunyai pemimpin". Namun ketika dia mengetahui bahwa kepemimpinannya mengandung rekayasa, dia menyesal dan meminta udzur untuk kembali kepada keluarganya atau pergi ke Yazid atau pergi ke perbatasan. Namun permintaannya ditolak oleh orang-orang yang dholim. Kemudian Al Husain dibunuhnya dalam keadaan didholimi dan mati syahid -rodliyallohu 'anhu.

KHOWARIJ:
Sungguh terjadi pemberontakan pula selain dua kasus di atas, apakah tetap dikatakan telah terjadi ijma'?
☄AHLUSSUNNAH :
Ibnu Hajar berkata : "Keluarnya sebagian salaf untuk mengambil alih kekuasaan terjadi sebelum terjadinya ijma' (konsensus) atas haramnya memberontak penguasa yang dholim." (Lihat : Marqootul Mafaatih, hadits no. 1125). Imam An-Nawawiy mengatakan : "Dikatakan bahwa pada awalnya memang terjadi perbedaan pendapat, namun kemudian tercapailah KESEPAKATAN tentang dilarangnya memberontak penguasa."

KHOWARIJ :
Harga barang di pasaran pada naik, terjadi krisis ekonomi disebabkan oleh kedholiman penguasa.
☄AHLUSSUNNAH :
Jika rakyat memberontak, maka keadaan ekonomi akan lebih parah lagi. Dan sungguh akan hilanglah keamanan. Akan terjadi pula pertumpahan darah dan perusakan kehormatan. Setiap orang yang mengerti sejarah akan yakin bahwa pemberontakan tidak membawa perubahan kepada yang lebih baik...sama sekali.

KHOWARIJ :
Kalau begitu apa solusinya?
☄AHLUSSUNNAH :
Allohu akbar, Allohu akbar. Solusinya adalah taubat dan istighfar. Alloh ta'ala berfirman (artinya) : "Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri"
Maka rubahlah kesyirikan dengan tauhid, rubahlah kebid'ahan dengan sunnah dan rubahlah kemaksiatan dengan ketaatan. Alloh ta'ala berfirman (artinya) : "Dan seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, sungguh Kami akan membukakan keberkahan untuk mereka dari langit dan bumi" (QS. Al-A'rof).
☔ Sebagian salaf mengatakan ketika harga barang-barang pada naik: "Turunkalah AS'AAR (harga barang) dengan ISTIGHFAAR."

(Dari WA An-Nasihah As-Salafiyyah, Ikhwah Salafiy Al-Jazair)

��������������
1⃣⚡كسر أعظم شبهات خوارج.... 

��قالوا: هل الخروج على الظالم مخالف لأصول أهل السنة؟
��قلنا: نعم. قالوا: أين الدليل؟ قلنا: حديث عبادة ( إلا أن تروا كفرا بواحا)
 
��قالوا: الكفر = المعصية.
��قلنا: خطأ، لحديث عوف بن مالك (ألا من ولي عليه والي فرآه يأتي شيئا من معصية الله فليكره ما يأتي من معصية الله و لا ينزعن يداً من طاعة)
 
��قالوا: عمر رضي الله عنه قال: (قوموني)
��قلنا: إن صحت فالتقويم=الإصلاح وليس التغيير.
 
��قالوا: نصبر إلى متى؟
��قلنا: حديث أسيد (حتى تلقوني على الحوض).
 
��قالوا: كيف نأخذ حقنا؟
��قلنا: حديث ابن مسعود (وتسألون الله الذي لكم)
 
��قالوا: الطاعة للحاكم الذي ارتضيناه، لا لمن تغلب.
��قلنا: حديث العرباض (وإن تأمر عليكم عبد حبشي)
 
��قالوا: الصبر على الذي يحكم بالشرع لكن يتجاوز أما من لا يهتدي بالشرع و يحكم بهواه فلا تجرى عليه هذه النصوص.
��قلنا: كذبتم، لحديث حذيفة (لا يهتدون بهداي ولا يستنون بسنتي.........فاسمع وأطع)
 
��قالوا: أين فهم السلف؟
��قلنا: أجمعوا على حرمة الخروج، نقل الإجماع: النووي وابن حجر وابن تيمية و الشوكاني.
 
��قالوا: كيف أجمعوا وهذا ابن الزبير قد خرج؟
��قلنا: كذبتم، لم يخرج على ولي الأمر لأنه لم يكن آنذاك للمسلمين إمام عام، و كان الأمر مترددا بعد و فاة يزيد، وابن الزبير بايعه أهل مكة وخضعت له الحجاز.
 
��قالوا: فماذا عن خروج الحسين؟
��قلنا: لم يخرج لمنازعة الأمر وغرر به أهل البصرة و قالوا له أقبل إلينا ليس علينا إمام، فلما تبينت له الخدعة ندم وطالب بالرجوع إلى أهله أو الذهاب إلى يزيد أو إلى الثغور، فلم يمكنه الظلمة وقتلوه مظلوما شهيدا رضي الله عنه.
 
��قالوا: وقد خرج غيرهما فأين الإجماع؟
��قلنا: قال ابن حجر (خروج جماعة من السلف كان قبل استقرار الإجماع على حرمة الخروج على الجائر) (مرقاة المفاتيح-ح:1125) .و نقل النووي: (و قيل إن هذا الخلاف كان أولاً ثم حصل الإجماع على منع الخروج عليهم)
 
��قالوا: ارتفعت الأسعار وصعبت المعيشة بسبب ظلم الحاكم.
��قلنا: لو خرج الشعب لضاق العيش أكثر، ولفقد الأمن ولسفكت الدماء و هتكت الأعراض، وكل من عرف التاريخ يوقن أن الخروج ما جاء بيوم خير قط.

��قالوا: إذن ما الحل؟
��قلنا: الله أكبر الله أكبر،
الحل: التوبة والاستغفار (إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم)
غيروا الشرك إلى التوحيد و البدعة إلى السنة والمعصية إلى الطاعة...(و لو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض)[ الأعراف]
وقيل لبعض السلف: (غلت الأسعار قال: أخفضوها بالإستغفار).
〰〰〰〰〰〰〰

☕ WA MTDS ASSUNNAH - MALANG

Kamis, 31 Maret 2016

Nikmat yg sering di lupakan

��NIKMAT ILMU
YANG SERING DILUPAKAN

Sebuah pertanyaan diajukan kepada Al 'Allaamah Asy-Syaikh Sholih Aalusy-syaikh -hafidhohulloh- :

☔ "Aku telah menuntut ilmu selama bertahun-tahun, namun aku merasa tidak memperoleh banyak ilmu dan aku merasa tidak memperoleh banyak faidah. Maka apa nasihatmu untukku?"

Maka Syaikh -hafidhohulloh- menjawab:

"Janganlah kamu mengatakan AKU MERASA TIDAK MENDAPATKAN FAIDAH ILMU.

(Sadarilah olehmu) bahwa kesibukan seorang penuntut ilmu dalam menuntut ilmu adalah ibadah. Hal itu seperti orang yang bertaubat dan berhijrah (meninggalkan kampung yang jelek) menuju kampung yang baik.

��Janganlah menganggap tujuanmu menuntut ilmu adalah semata-mata agar engkau menjadi seorang ulama'.

Namun tujuanmu menuntut ilmu adalah :

☄agar kamu dapat menghilangkan kebodohan dirimu,

☄agar kamu bisa beribadah kepada Alloh dengan cara  yang benar,

☄agar kamu memiliki aqidah yang lurus,

�� Meskipun seandainya ilmumu tidak memberikan manfaat kecuali hanya sebatas untuk dirimu sendiri dan keluargamu...

�� Namun sungguh, hal itu sudah merupakan KEBAIKAN YANG BANYAK"
(Yang patut disyukuri).

✈✈✈✈✈✈✈

(سؤال أجاب عليه العلامة صالح آل شيخ حفظه الله): طلبت العلم عدة سنوات ومع ذلك لا تثبت لدى: المعلومات وﻻ أشعر بالفائدة فبماذا تنصحوني ؟
أجاب الشيخ صالح آل الشيخ - حفظه الله -: لاتقل لا أشعر بالفائدة فحركة طالب العلم في العلم عبادة كحركة التائب المهاجر إلى أرض الخير وليس المقصود أن تكون عالما وإنما المقصود من طلبك للعلم أن ترفع الجهل عن نفسك وأن تعبد الله بعبادات صحيحة وأن تكون عقيدتك صالحة ولو لم تنفع إلا نفسك وعيالك لكن في هذا خير كثير."
المصــدر: [ الوصايا الجلية للإستفادة من الدروس العلمية للشيخ صالح آل الشيخ - حفظه الله - ]
��������������

☕ WA MTDS ASSUNNAH - MALANG

Selasa, 29 Maret 2016

Tititan jahannam

����✖⛔ HURU-HARA TITIAN SHIRAT

�� Al-Imam Al-Qurthuby rahimahullah berkata:

✋�� Fikirkanlah sekarang tentang apa yang akan engkau alami berupa ketakutan yang besar dalam hatimu, jika engkau telah melihat shirat dan tipisnya, lalu pandanganmu tertuju kepada hitamnya Jahannam dibawahnya.
Kemudian pendengaranmu dikagetkan dengan suara neraka yang mengerikan dan gemuruhnya.

☝�� Sungguh engkau akan dipaksa berjalan melintasi shirat bersamaan dengan lemahnya kondisimu, dan kegoncangan hatimu dan gemetarnya kakimu.
Dan punggungmu sudah terasa berat dengan dosa-dosa yang menghalangimu untuk bisa berjalan di hamparan bumi, lebih-lebih diatas tajamnya shirat.

✊�� Maka bagaimana jika engkau meletakkan salah satu kakimu lalu engkau merasakan tajamnya. Lalu engkau dipaksa mengangkat kakimu yang kedua, dan para makhluk berada dihadapanmu, mereka terpeleset dan berjatuhan. Dan malaikat Zabaniyah-nya neraka menangkap mereka dengan penyambar dan pengait-pengait besi.
Dalam keadaan engkau melihat mereka, bagaimana mereka terjungkir kepala-kepala mereka ke arah neraka, dalam keadaan kaki mereka terangkat ke atas. Duhai betapa mengerikan pemandangan tersebut.. betapa sulitnya tempat naiknya, betapa sempitnya tempat (titiannya), Ya Allah selamatkanlah kami, selamatkanlah kami !

�� Kunjungi Selengkapnya || http://forumsalafy.net/huru-hara-titian-shirat/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

����������������������

Jumat, 25 Maret 2016

Fatwa cesar

⛔⚠���� HATI-HATI DARI OPERASI CESAR

�� Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah berkata :

✋�� Pada kesempatan ini saya ingin menunjukkan sebuah fenomena yang disebutkan kepada kita, yakni: Sesungguhnya banyak para ahli kebidanan laki-laki ataupun perempuan di rumah sakit- rumah sakit sangat bersemangat menjadikan kelahiran dengan operasi yang dinamakan dengan operasi cesar. Dan saya kawatir ini adalah sebuah makar tipu daya terhadap kaum muslimin. Karena semakin sering menjalani persalinan dengan cara ini, akan melemah kulit perut seorang wanita dan kehamilan akan membahayakan bagi wanita ini, sehingga ia tidak mampu (hamil lagi).

���� Sebagian ahli rumah sakit khusus menyampaikan kepada saya, bahwasanya banyak kaum wanita yang dibawa ke rumah sakit- rumah sakit, lalu penanggung jawabnya menetapkan bahwasanya ia mesti dicesar. Lalu ia pergi ke rumah sakit khusus ini, ternyata ia bisa melahirkan normal. Lalu ia menyebutkan lebih dari delapan puluh kasus dari kasus-kasus seperti ini (terjadi) dalam sebulan.

☝�� Dan ini, yakni sesungguhnya masalahnya ini cukup serius, wajib untuk diwaspadai. Dan hendaknya perlu diketahui, sesungguhnya melahirkan itu mesti ada rasa sakitnya, mesti ada rasa lelah (Allah berfirman) :

�� “Ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah.” (QS Al-Ahqaf 15).

✊�� Bukan sekedar seorang wanita merasakan nyeri lalu ia pergi (dioperasi cesar) dan mengeluarkan anak dalam keadaan tidak merasakan apa-apa. Maka melahirkan normal itu lebih baik daripada operasi cesar. Selesai dengan sedikit perubahan.

�� Liqaa’aat Al-Baab Al-maftuh (2/soal 42)

�� Kunjungi || http://forumsalafy.net/hati-hati-dari-operasi-cesar/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

����������������������

Turut Mempublikasikan:
@RumahBelajar

Channel telegram KHUSUS IKHWAN:
��https://bit.ly/rumah-belajar

Channel telegram KHUSUS AKHAWAT:
��https://bit.ly/rumahbelajar2

Pesan dari rumah belajar: Carilah dokter yang amanah.

Rabu, 23 Maret 2016

Mikail saat tidak tertawa

ENSIKLOPEDIA ISLAM
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
��Tahukah kamu ya bunayya?
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

Malaikat siapa yang tidak pernah tertawa setelah diciptakannya an naar?

✏️Jawaban:
Malaikat Mikail.

��Dalilnya:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bertanya kepada Malaikat Jibril عليه السلام

ما لي لم أر ميكائيل ضاحكا قط؟ قال: ما ضحك ميكائيل منذ خلقت النار

"Mengapa aku tidak pernah melihat Mikail tertawa?"

Jibril Menjawab,
"Dia tidak pernah tertawa lagi sejak diciptakannya neraka."

�� (Lihat Ash-Shahihah no.2511)

@RumahBelajar

Channel telegram KHUSUS IKHWAN:
��https://bit.ly/rumah-belajar

Channel telegram KHUSUS AKHAWAT:
��https://bit.ly/rumahbelajar2